Perihal pergi dan meninggalkan

ri.
1 min readOct 11, 2021

Hal yang aku yakini adalah pasti setiap orang memiliki alasan yang sudah dipikirkan matang-matang saat memutuskan untuk “pergi dan meninggalkan”.

Itulah alasanku berusaha tidak menahan saat seseorang mengambil keputusan untuk pergi. Saat teman yang perlahan menjauh saat memiliki pacar misalnya, atau teman dekatku yang memutuskan untuk resign dengan tiba-tiba tanpa memberitahuku, bisa juga mengenai teman dekat yang sekarang mulai tidak dekat lagi.

Menurutku, tidak mungkin seseorang mengambil keputusan besar tanpa dipikirkan berulang kali. Mungkin karena mendapat opportunity yang lebih menjanjikan, ingin mecoba sesuatu yang baru, ingin bertumbuh karena di tempat yang sekarang tidak mendukung, tidak lagi se-frekuensi, tidak bisa menjadi partner yang positif, toxic, atau karna alasan lain. Bisa jadi aku sebagai alasannya, bisa jadi juga bukan. Ya…kembali lagi, hidup penuh dengan pilihan dan teka-teki.

Aku begitu bukan berarti aku acuh, tentu saja aku akan bertanya secara langsung kepada orang yang bersangkutan mengenai alasannya mengambil keputusan besar itu. Meskipun bisa saja dia tidak menceritakan seluruh alasannya, atau ada ketidakjujuran yang diucapkan sebagai alasannya, tidak masalah bagiku. Karena aku akan tetap mempercayai semua yang dikatakannya.

Asal keputusannya membuat dia menjadi lebih bahagia, aku akan turut bahagia :)

--

--